8 Manfaat Pijat Refleksi untuk Kesehatan. Redakan Stres Juga!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Iustitia Septuaginta Samben
dr. Anita Kurniawati, Sp.OTDokter Spesialis Orthopedi
Konsultasi dengan Dokter
Ilustrasi pijat refleksi (sumber: Freepik.com/chevanon)

Ilustrasi pijat refleksi (sumber: Freepik.com/chevanon)

Kamis, 27 Juli 2023

Salah satu cara relaksasi dari rutinitas sehari-hari adalah pijat refleksi. Selain membuat tubuh terasa ringan, ada banyak manfaat pijat refleksi, lo!


Terapi pijat refleksi menjadi salah satu primadona banyak orang di perkotaan yang ingin menghilangkan lelahnya.


Jenis pijat ini juga merupakan salah satu terapi tradisional untuk menghilangkan rasa nyeri dan berbagai gangguan kesehatan.


Cara kerja pijat refleksi adalah dengan memfokuskan tekanan kaki yang diipercaya dapat membuat tubuh relaks. Saat memijat, terapis secara bergantian menggunakan tangan, jempol, dan jari-jari lainnya untuk memberikan tekanan tertentu pada kaki.


Lalu, apa saja manfaat dari terapi tradisional ini?


Yuk, simak manfaat pijat refleksi untuk kesehatan berikut ini!

8 Manfaat Pijat Refleksi untuk Kesehatan

1. Mengurangi Rasa Nyeri


Salah satu manfaat pijat refleksi yang paling jelas terasa adalah berkurangnya rasa nyeri yang kita rasakan sebelum dipijat.


Hal ini juga terbukti melalui penelitian yang dipublikasikan Reports of Practical Oncology and Radiotherapy.


Bahkan, penelitian tersebut juga mengatakan bahwa pijat refleksi dapat meringankan rasa nyeri secara signifikan pada anak-anak yang sedang menjalani kemoterapi.

2. Meredakan Nyeri Punggung


Pijat refleksi juga ternyata dapat meredakan nyeri punggung, lo!


Namun, dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine, peneliti mengatakan bahwa pijat refleksi hanyalah perawatan tambahan. Perlu ada penelitian lebih lanjut untuk memastikan korelasi antara pijat refleksi dengan nyeri punggung.

3. Meringankan Gejala Migrain dan Sakit Kepala


Jika Anda kerap merasakan migrain atau sakit kepala, cobalah terapi pijat refleksi.


Menurut studi Journal of Traditional and Complementary Medicine, sebanyak 55% dari responden merasakan adanya pengurangan gejala sakit kepala setelah pijat refleksi. Kemudian, sebanyak 11% memutuskan menghentikan konsumsi obat-obat penghilang sakit kepala.


Lalu, sisa 23% di antaranya mengatakan bahwa gejala sakit kepala dan migrainnya benar-benar hilang.

4. Meredakan Stres


Jika sedang stres atau burnout gara-gara kerjaan yang menumpuk, cobalah sesekali mengikuti sesi terapi pijat refleksi.


Berdasarkan penelitian, terapi pijat refleksi dapat menurunkan gejala stres. Soalnya, terbukti pada orang yang telah mengikuti tiga sesi pijat refleksi berdurasi lima menit, detak jantung dan tekanan darahnya menurun. Lalu, laju pernapasannya semakin lancar.


Ketiga hal tersebut merupakan indikator menurunkan tingkat stres secara biologis.

5. Meredakan Gejala Multiple Sclerosis


Pijat refleksi juga bisa dijadikan sebagai terapi tambahan untuk pasien sklerosis ganda. Berdasarkan studi Journal of Traditional and Complementary Medicine, pijat refleksi dapat meringankan gejala multiple sclerosis


Indikatornya terdapat pada peningkatan kelenturan, pengurangan lengkungan, dan lancarnya sistem pembuangan air kecil.

6. Meredakan Gejala Neuropati Perifer


Neuropati perifer adalah gangguan pada sistem saraf perifer atau penghubung saraf pusat dengan berbagai organ tubuh. Gangguan ini biasanya dialami oleh penderita diabetes melitus.


Menurut penelitian, pijat refleksi dapat mengatasi gejala neuropati perifer. Setelah menerima pijat refleksi, Anda akan merasakan berkurangnya sensasi kesemutan dan nyeri. Lalu, di saat yang sama, indera peraba pun menjadi lebih sensitif.

7. Meredakan Gejala Asma


Menurut penelitian, terdapat perbedaan gejala yang signifikan antara pasien asma yang melakukan pijat refleksi dengan yang tidak.


Namun, perbedaan signifikan tersebut juga bukan berarti menjadikan pijat refleksi sebagai satu-satunya terapi pengobatanya, ya! Terapi pijat refleksi dapat berpengaruh pada penderita asma jika dibarengi dengan pengobatan medis seperti biasa.

8. Meredakan Nyeri PMS


Wanita pasti kerap mengalami nyeri ketika period pramenstruasi tiba. Menurut penelitian yang dimuat Biopsychosocial Medicine, pijat refleksi terbukti meredakan nyeri saat PMS.


Dalam penelitian itu juga disebutkan, semakin lama durasi pijat refleksi, efek terhadap meredanya gejala PMS pun semakin besar. Selain itu, perlu dicatat juga, bahwa tidak ada efek samping dari pijat refleksi dalam durasi lama terhadap kesehatan.

Hal-Hal yang Menghalangi Anda untuk Ikuti Sesi Pijat Refleksi


Pijat refleksi memang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Namun, ada baiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mengetahui apakah boleh melakukan terapi ini atau tidak.


Soalnya, ada beberapa kondisi yang memang membuat Anda tidak bisa melakukan terapi pijat refleksi.


Berikut adalah beberapa di antaranya:


  • Ketika trimester pertama kehamilan (bisa meningkatkan risiko keguguran)

  • Saat diare dan muntah-muntah

  • Mengalami gangguan pada kulit tangan, kaki, dan telinga (terapi akan menyebabkan rasa nyeri)

  • Saat terjadi peradangan atau bengkak di kaki, tangan, dan telinga (bisa memperparah peradangan)

  • Ketika sedang terinfeksi penyakit karena dapat memperparah infeksi

  • Saat merasa tidak nyaman dengan terapi pijat refleksi


***


Itulah manfaat pijat refleksi untuk kesehatan.


Jika tertarik melakukan terapi ini, jangan lupa konsultasi dengan dokter ortopedi atau fisioterapis dulu, ya!


Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji telekonsultasi dengan dokter andalan!


Sumber:


  • Very Well Family. Diakses pada Juli 2023. What Is Reflexology and Does It Work?

  • Fereshteh Ghaljaei dan Alia Jalalodini. (2021). The effects of foot reflexology on pain and physiological indicators in children with leukemia under chemotherapy: a clinical trial study. Reports of Practical Oncology and Radiotherapy, 26(6): 955–961

  • Nurul Haswani Embong, et al. (2015). Revisiting reflexology: Concept, evidence, current practice, and practitioner training. Journal of Traditional and Complementary Medicine, 5(4): 197–206

  • Marzieh Hasanpour, Mohammad Mehdi Mohammadi,corresponding author dan Habib Shareinia. (2019). Effects of reflexology on premenstrual syndrome: a systematic review and meta-analysis. BioPsychoSocial Medicine, 13: 25


0 Disukai
0 Komentar